Posts

Showing posts from January, 2017

Cara Reog “Korea” Ponorogo Menyambut Cak Nun

Image
Lima ribuan orang lebih sudah berada di Hanyang University Guest House Seoul Korsel untuk menghadiri Sinau Bareng Cak Nun dan Ibu Novia Kolopaking yang digelar oleh Forum Paguyuban se-Jawa Timur. Kapasitas gedung itu tak mampu menampung. Sebagian harus rela mengikuti dari luar. Sementara yang di dalam mesti berpadat-padat satu sama lain. Ini momen yang telah lama mereka nantikan. Panitia pun menyiapkan acara dengan sebaik-baiknya. Untuk memperdalam dan memperkaya makna acara ini, pelbagai komunitas seni turut dilibatkan. Ada Karawitan, Jaranan, Grup Shalawat, dan Reog Ponorogo. Jadilah acara ini bukan sekadar pengajian, tetapi kebersamaan kultural yang memberi ruang ekspresi akan hangat dan hidupnya budaya Indonesia. Kesenian itu sekaligus bahasa simbolik yang berbicara sangat banyak. Di antaranya untuk menyambut kedatangan seseorang yang dihormati. Cak Nun kerap menerima penyambutan dengan cara ini, termasuk saat hadir di Lapangan Gulun Madiun beberapa waktu lalu: disambut...

Kajian Fiqh : Benda-Benda yang Najis

Image
Pada dasarnya semua benda itu suci, selama tidak ada dalil yang menghukuminya najis. Benda-benda yang termasuk najis menurut pandangan Islam sangatlah banyak. Di antaranya : 1. Semua bangkai hewan darat yang mempunyai darah, kecuali mayat manusia. Adapun Bangkai ikan dan belalang tidak termasuk najis dan halal untuk dimakan. Alloh berfirman :  "Diharamkan bagimu (Memakan) bangkai."  (Al-Maidah ayat 3) 2. Darah Semua macam darah darah hukumnya najis, kecuali limpa dan hati. Firman Alloh Swt : "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, dan daging babi."  (Al-Maidah ayat 3) Nabi Muhammad Saw bersabda ; "Telah dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah: ikan dan belalang, hati dan limpa." (HR Ibnu Majah) 3. Nanah Semua macam nanah itu najis, yang kental maupun yang cair. Karena nanah dalah darah yang sudah membusuk. 4.Segala sesuatu yang kelaur dari kemaluan dan dubur, kecauli mani. 5. Semua minu...

Berkat Gus Dur, Vihara Dharmayana Kuta Bisa Gelar Ritual Imlek Secara Terbuka

Image
KUTA , Umat Budha di  Bali , khususnya di Vihara Dharmayana, Jalan Blambangan Kuta, mengaku bahwa sosok Abdurahman Wahid atau  Gus Dur  amat berjasa dalam memberikan kebebasan keturuan Tionghoa merayakan tradisinya.  "Kami berterima kasih dengan bapak  Gus Dur  yang sudah memberikan kebebasan kami melakukan tradisi seperti saat perayaan Imlek," kata pengurus Vihara, Adi Dharmaja Kusuma, di Kuta, Badung,  Bali , Senin (8/2/2016).  Adi menyampaikan, berkat kebijakan  Gus Dur  yang saat itu menjabat sebagai presiden, Vihara Dharmayana Kuta telah melakukan ritual tolak bala sebanyak 13 kali setiap tahunnya.  Hal itu bertujuan untuk bersih bumi dan alam sekitar, dengan kirab barongsai dan liong atau naga.  "Satu hari jelang Imlek, hari minggu kemarin, kami sudah melakuan ritual kirab. Ini sudah ke tiga belas kalinya yang dilakuakan setiap tahun," ujarnya.  Adi juga menyampaikan bahwa pada perayaan  Tahun Baru Imlek ...

Kisah Inspiratif : Perampok yang Cerdas

Image
Perampok berteriak kepada semua orang di bank : ” Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda ..” Semua orang di bank kemudian tiarap. Hal ini disebut “Mind changing concept – merubah cara berpikir“. Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang bisa menjadi cara yang kreatif. Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, ” Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!” Hal ini disebut ” Being professional – bertindak professional“. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan. Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD ” Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita”. Perampok tua menjawab. ” Dasar bodoh, Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita ra...

Gus Nadir : Perintah Ilahi; Jangan memaki sesembahan mereka!

Image
Mari kita bahas Tafsir surat al-An'am ayat 107-108: "Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukanNya. Dan Kami tidak menjadikan engkau pengawas bagi mereka; dan engkau sekali-kali bukanlah pemeihara bagi mereka. Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, maka akibatnya mereka akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami perindah bagi setiap umat amal mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia beritahukan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." Kalau Allah mau, semua penduduk dunia ini beriman kepada Allah, tapi Allah hendak menguji hambaNya dan mengundang mereka beriman melalui kesadaran dan bukti-bukti Allah yang Allah berikan, termasuk dengan menghadirkan para utusanNya, yang bertugas mengajak, menasehati dan menjelaskan; bukan memaksa, menindas atau meneror mereka. Jadi, tidak perlu marah atau sedih kalau orang musyrik tidak menghiraukan dakwa...

Gus Nadir : Anda Pernah Membully Orang Lain? Tafsir al-Hujurat ayat 11

Image
Selain soal berita hoax, dampak yang luar biasa dari medsos adalah begitu mudahnya anda membully atau dibully. Seorang anak muda atau ibu rumah tangga bisa tiba-tiba menjadi garang dan melecehkan para ulama. Ketidak setujuan kita terhadap tokoh dan/atau pejabat pemerintahan diekspresikan lewat berbagai meme/gambar yang menghina. Kita tidak lagi fokus pada pemikiran, gagasan atau kebijakan, yang kita serang adalah kehormatan pribadi dan nama baik orang lain yang hendak kita permalukan karakternya di depan publik. Dan kita merasa puas dan tenang-tenang saja seolah kita tidak terkena dosa atas pelecehan yang kita lakukan itu. Al-Mukarram KH A Mustofa Bisri pernah mengingatkan kita untuk sering-sering menyimak surat al-Hujurat. Mengikuti dawuh beliau, setelah kemarin membahas ayat 13 surat al-Hujurat, maka ijinkan saya kali ini membahas ayat 11 --selebihnya anda baca dan ngaji sendiri saja yah  :)  Seperti biasa saya coba kutip dari kitab tafsir yang berbeda dalam setiap post...

Bab Thaharah : Macam-Macam Air dan Pembagianya

Image
1. Air Suci dan Mensucikan,  Artinya air ini suci dan sah digunakan sebagai alat untuk bersuci. Air ini meliputi : -Air Hujan -Air Laut -Air sumur -Air es yang sudah mencair / Salju -Air Embun -Air dari Mata Air -Air Sungai Ke-7 air tersebut pada dasarnya adalah suci dan mensucikan, sampai ada unsur najis yang mencampurinya dan merubah keadaanya baik dari segi rasa, warna maupun baunya. Alloh Swt Berfirman : "Dan Alloh menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu"  (QS Al-Anfal ayat 11). Nabi Saw Bersabda :  "Air laut itu suci mensucikan dan bangkainya halal dimakan" (HR Lima ahli hadits, menurut Imam Turmudzi hadis ini shahih) 2. Air Suci  Tidak Mensucikan Pada dasarnya air ini bersifat suci, tetapi tidak bisa digunakan untuk bersuci. Seperti air kopi, teh, air kelapa, air nira, serta air yang kurang dari dua kulah dan sudah pernah digunakan untuk bersuci, dan lain sebagainya. Ukuran...

Gus Nadir : Semua Orang Bisa Memahami Al-Qur’an dan Hadis?

Image
Gerakan salafi itu ciri utamanya dua: puritan dan egalitarian. Selain membersihkan ritual keislaman dari berbagai unsur tambahan yang tidak ada di masa Nabi, kaum salafi juga menggelorakan semangat persamaan bahwa siapapun bisa memahami al-Qur’an dan Hadis tanpa melalui ulama sebagai perantaranya. Gerakan ini semula disebut sebagai pembaharuan, karena bermaksud meruntuhkan tembok tradisi dan ritual keulamaan yang sangat  njelimet  dan hirarkis. Bagi mereka, al-Qur’an diturunkan untuk semua umat manusia, bukan hanya untuk para ulama.  Hum rijal ,  wa nahnu rijal . Para ulama dan kaum awam itu sama-sama punya hak yang sama untuk memahami perintah Allah dan Rasul. Bahkan menurut mereka kalau umat membaca langsung teks al-Qur’an dan Hadis, maka akan ditemukan beragam praktek yang tidak sesuai dengan al-Qur’an dan Hadis. Banyak perdebatan fiqh yang sudah terlalu jauh dan berputar-putar serta keluar dari apa yang dipraketkkan Rasul. Mereka menuduh kalangan trad...

Kajian Fiqh: Mazhab Hanbali

Image
        Pendirinya adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal. Beliau dilahirkan di Baghdad pada tahun 164 H di kota Baghdad, Irak. Dan beliau meninggal dunia di kota yang sama pada hari jum'at 12 Rabi'ul Awwal tahun 241 H. Semenjak kecil beliau belajar di Baghdad, Syam, Hijaz, dan Yaman. Beliau merupakan salah satu murid Imam Syafi'i. Imam Syafi'i pernah memuji Beliau "Saya keluar dari Baghdad, tidak saya tinggalkan seorang yang lebih takwa, lebih wara', dan lebih alim selain Ahmad bin Hanbal, yang sungguh banyak menghafal Hadits".      Beliau sangat hati-hati dalam melahirkan fatwa apabila tidak ada nas atau asar sahabat. Kemungkinan besar karena sangat hati-hatinya beliau menjalankan fatwa itulah yang menyebabkan lambatnya mazhab beliau tersiar ke daerah-daerah yang jauh, apalagi murid-murid beliau sangat berhati-hati pula. Mula-mula mazhab ini tersiar di Baghdad, kemudian berangsur-angsur tersebar kedaerah yang lain. Sekarang pengikut t...

Kajian Fiqh : Mazhab Syafi'i

Image
    Pendiri mazhab ini adalah Muhammad bin Idris bin Syafi'i Al-Quraisy, keturunan suku Quraisy. Beliau dilahirkan di Gaza Palestina pada tahun 150 H, tepat dimana pada saat Imam Hanifah wafat pada tahun yang sama. Kemudian Imam Syafi'i wafat di Mesir pada tahun 204 H. Sewaktu Imam Syafi'i berumur 7 tahun, beliau sudah mampu menghafalkan Al-Qur'an. Dan ketika beliau berumur 10 tahun, Imam Syafi'i telah hafal kitab Al-Muwatta' , karangan Imam Malik yang sangat fenomenal. Setelah Imam Syafi'i menginjak usia 20 tahun, beliau mendapatkan izin dari gurunya (Muslim bin Khalid) untuk berfatwa. Kata Ali bin Usman, " Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar dari pada Syafi'i. Sesungguhnnya tidak ada seorang pun yang menyamainya pada masa itu. Ia pintar dalam segala pengetahuan, sehingga apabila ia melontarkan anak panah, dapat dijamin 90% akan mengenai sasaranya."      Ketika berumur hampir 20 tahun, beliau pergi ke madinah karena mend...

Kajian Fiqh : Mazhab Maliki

Image
     Nama pendiri mazhab ini adalah Imam Malik bin Anas Al-Asbahi. Beliau dilahirkan tahun 93 Hijriah dan meninggal dunia pada bulan Safar tahun 170 Hijriah. Beliau belajar di Madinah, dan di sanalah beliau menulis kitab Al-Muwatta, kiab hadis yang terkenal sampai sekarang. Beliau menyusun kitab tersebut atas anjuran Khalifah Mansur ketika beliau bertemu pada waktu menunaikan ibadah haji.      Beliau menyusun mazhabnya atas empat dasar: Al-Qur'an, Sunnah Rasul, ijma' dan qiyas. Hanya, dasar yang terakhir ini beliau gunakan dalam hal-hal yang terbatas sekali karena beliau adalah ahli hadits. Beliau berkata, " Sesungguhnya saya sebagai manusia biasa kadang-kadang betul dan kadang-kadang salah, maka hendaklah kamu periksa dan selidiki pendapat-pendapatku itu; mana yang sesuai dengan sunnah, ambillah!."      Imam Malik adalah ahli fiqh dan hadits, pada masanya beliau terbilang paling berpengaruh di seluruh Hijaz. Orang menyebut beliau "Say...

Kajian Fiqh : Mazhab Hanafi

Image
    Mazhab Hanafi penyusunya adalah Imam Abu Hanifah. Beliau dilahirkan pada tahun 80 Hijriah dan meninggal dunia di Baghdad pada tahun 150 Hijriah. Beliau belajar di Kufah, dan di sanalah beliau mulai menyusun mazhabnya. Kemudian beliau duduk berfatwa mengembangkan ilmu pengetahuan di Baghdad, Irak. Beliau memberikan penerangan kepada segenap lapisan muslimin, sehingga beliau terkenal sebagai seorang alim yang terbesar pada masa itu, mahir dalam ilmu fiqh serta pandai meng- istinbat -kan hukum dari Al-Qur'an dan hadits.      Menurut riwayat yang dapat dipercaya, beliau adalah wadi' ilmu fiqh (yang mula-mula menyusun ilmu fiqh sebagaimana susunan sekarang ini). Beberapa ulama telah bergaul dengan Abu Hanifah mereka pelajari mazhab beliau, dan hukum yang mereka dapat dari beliau itu mereka tulis (bukukan). Mereka sebagai pendukung mazhab Abu Hanifah. Kemudian sebagian besar dari mereka  kembali menyelidiki dan memeriksa hukum-hukum tadi dengan memeriks...

Cak Nun : Yogya Memangku Indonesia

Image
Kedaulatan Rakyat, 22 November 2016 “Lama-lama dingin juga, Mbah”, Gendon mengeluh, “Mbok cepet dijelaskan kenapa kami diseret ke sini" Ternyata Pèncèng dan Beruk juga menggigil. “Lho”, saya merespon, “kalau kalian tadi tidak rewel, sekarang kita sudah turun. “Ya sudah sekarang kita patuh, Mbah”, kata Beruk. “Secepat mungkin Mbah selesaikan soal Atlas Yogya”, Gendon menambahkan. “Nanti dulu. Kita naik ke Merapi untuk ‘ainulyaqin melihat peta nilai Yogya itu landasan saja dari tugas-tugas yang akan kalian lakukan sesudahnya” “Kok tugas?”, Pèncèng ini selalu membantah. “Mbah tidak akan sanggup menjalankan dawuh itu kalau kalian tidak bantu. Yang  ndawuhi  itu dulu ibaratnya Kawah Condrodimuko tempat Mbah  diancup-ancup , didadar, digembleng. Di zaman Mbah remaja dulu, pada usia Mbah pindah dari Jombang ke Ponorogo kemudian Yogya, ada koran yang namanya  “Suluh Marhaen”  dan  “Mertju Suar” , tapi yang utama di Yogya adalah  “ Ked...