Gus Mus : Arti Sebuah Nama

   Ada seorang pujangga dan penulis barat kenamaan mengatakan: "apasih artinya sebuah nama?" Pujangga ini sampai mengatakan begitu boleh jadi setelah melihat kehidupan sehari-hari, banyak orang yang namanya indah tapi kelakuanya busuk atau sebaliknya, namanya sepele tapi ngedap-ngedapi. Walhasil nggak cocok antara nama dan orangnya. Lha kalau cocok itu artinya apa?

   itu kalau kata seorang pujangga barat. Tapi umumnya orang, termasuk kebanyakan kita, menganggap soal nama itu penting. Bahkan orang bikin slametan atau walimatut tasmiyah, pesta untuk menamai anak segala.

   Orang tua memberi nama anaknya dengan pertimbangan, cara, dan alasan yang berbeda-beda. Ada misalnya yang menamakan anaknya dengan melihat saat kelahiranya; misalnya "Yuliati" karena lahir di bulan Juli; "Ramlan" karena lahir di Bulan Ramadhan; "Kliwon" karena lahir di pasaran Kliwon; "Trianto" karena anak ketiga. Ada yang melihat peristiwa (atau tokohnya) di saat kelahiranya, misalnya "Agung" karena kebetulan lahir pada saat meletusnya Gunung Agung. Di Lingkungan yang lebih sederhana, anda bisa menjumpai orang yang bernama "Ekrak" misalnya, karena dulu waktu dilahirkan, orang tuanya tersandung ekrak (tempat membuang sampah).

   Islam yang dikenal sangat menghargai dan menghormati martabat manusia, menganjurkan orang tua untuk memberi nama anaknya dengan nama yang baik. Nabi bersabda :

   "Termasuk kewajiban orang tua terhadap anaknya, mendidiknya dengan baik, dan memberinya nama yang baik." (HR. Baihaqi)

   Lagi pula, janganlah mentang-mentang si anak tinggal "nompo dadi" dan tidak menolak, lalu si orang tua menamakanya seenaknya sendiri. Kalau nggak kebeneran, kan si anak diolok-olok kawanya.  (Banyak orang tua yang secara "otoriter" memberi nama anaknya dengan pertimbangan kepentingan atau kesenaganya sendiri bahkan cuma sesaat). Maka jangan heran kalau kemudian, setelah gede si anak mengubah namanya sendiri.

   Nama-nama seperti Ibrahim atau Abraham, Daud atau David, Yusuf atau Yosef, Mariam atau Meriem atau Maria, Syam'un atau Syamson, dan nama-nama beken lainya, digunakan oleh baik kalangan Islam atau agama lainya. Dan agama Islam hanya menganjurkan agar orang tua memberi nama yang baik untuk anak-anaknya. 

   Kemudian apakah boleh anak bernama "Linda" masuk TK Islam? wah, mbok jangan jero-jero begitu ! siapa yang melarang? Nama"Hitler" , misalnya,  tidak dilarang kok...!!!

   Wallahu A'lam....

*Sumber Fikih Keseharian Gus Mus

Comments

Popular posts from this blog

Lirik dan Makna Syair Lir-Ilir, Sunan Giri dan Sunan Kalijaga

Kata Mutiara Hikmah Kyai Sepuh NU Part. 2

Kata Mutiara Hikmah Kyai Sepuh NU Part.3